Di Era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang cukup pesat . Salah satu aktifitas yang kini menggunakan teknologi informasi yaitu bisnis olshop ( online shop ). Namun bagi konsumen yang akan melakukan perbelanjaan online shop tidak selalu aman, maka dari itu kami memberikan beberapa tips berbelanja online dikutip dari blogInapy sebagai berikut :
Cara ini sangatlah mudah, ketikkan who.is pada browser Anda. Setelah
halaman who.is terbuka, masukkan alamat website ke kolom yang disediakan
dan klik Who is. Who is berfungsi sebagai website checker yang bisa
menampilkan seputar informasi alamat pemilik domain (www.namatoko.com),
tanggal pengaktifan domain, tanggal kadaluwarsa domain, nama registran,
alamat, nomor telepon, email, kota dan provinsi yang tentu akan sangat
berguna.
Perlu diingat bahwa who.is bisa disembunyikan atau di hidden. Jika website tersebut who.is-nya disembunyikan, maka Anda harus berpikir dua kali karena website tersebut menyembunyikan siapa pemilik dan alamatnya. Sebagai penjual, saya tak pernah menyembunyikan who.is, sebaliknya saya memberikan alamat, nama, nomor ponsel dan email yang sesuai dengan yang tertera pada toko online.
6. Catat dan simpan bukti transaksi
Selain menyimpan kontak penjual, catat juga kapan Anda menghubungi penjual, histori percakapan dan simpan bukti transaksi. Jika ternyata Anda kena tipu, maka bukti-bukti ini bisa diajukan ke pihak berwenang.
1. Cek websitenya
Dari penampilan website nya, cek apakah website
itu dirawat atau diupdate secara berkala. Jika web seperti tampak tak
diurus, harga produk yang tertera beda dengan yang dijual, maka Anda
perlu lebih waspada lagi. Toko online tak selalu diupdate produknya.
Seandainya diupdate, mungkin penambahan barang atau perubahan harga dan
ongkos kirim. Membiasakan untuk selalu memberi ucapan
semacam Happy Sunday atau Happy Weekend untuk menandakan bahwa toko
online saya itu masih hidup dan kredibel.
2. Kontak yang bisa dihubungi
Cari dan simpan nomor hape, nomor telepon rumah (kalau ada), yahoo
messenger, email dan alamat kantor (jika ada). Karena toko online bisa
dibuat oleh perorangan, ada kalanya alamat kantor ini tidak dicantumkan.
Kebanyakan juga, penjual tak memiliki barang yang ready dan toko untuk
menyimpan barang. Tak masalah asalkan kontak yang bisa dihubungi tertera
jelas dan aktif.
Untuk menghindari kesan sebagai penjual gadungan, saya membiasakan
untuk selalu membalas setiap pertanyaan yang masuk sesegera mungkin.
Entah itu via email, BBM, Yahoo Messenger, SMS bahkan via
telepon.
3. Hubungi penjual
Dari percakapan tanya jawab antara Anda dengan penjual, bisa
disimpulkan apakah si penjual memang penjual yang kredibel. Kalau
ditanya siang jawabnya besok pagi, keabsahan penjual patut
dipertanyakan. Tapi sebelum Anda memvonisnya, cek dulu apa ada
keterangan jam kerja di website nya.
Penjual yang memang sudah ahli, pasti akan tahu seluk beluk dari
produk yang dijual. Jika makanan, tanyakan kadaluwarsanya, bahan yang
dijual, halal atau tidak, proses pengiriman serta berapa lama barang
akan sampai di tempat Anda.
5. Cek register toko online
Perlu diingat bahwa who.is bisa disembunyikan atau di hidden. Jika website tersebut who.is-nya disembunyikan, maka Anda harus berpikir dua kali karena website tersebut menyembunyikan siapa pemilik dan alamatnya. Sebagai penjual, saya tak pernah menyembunyikan who.is, sebaliknya saya memberikan alamat, nama, nomor ponsel dan email yang sesuai dengan yang tertera pada toko online.
6. Catat dan simpan bukti transaksi
Selain menyimpan kontak penjual, catat juga kapan Anda menghubungi penjual, histori percakapan dan simpan bukti transaksi. Jika ternyata Anda kena tipu, maka bukti-bukti ini bisa diajukan ke pihak berwenang.
Visit www.shelter.co.id
Komentar
Posting Komentar