Apakah kamu pernah mendengar orang mengatakan, “Bekerjalah dengan keras karena kerja keras tidak akan membohongi hasil.” Atau malah ada yang berkata sebaliknya, “Work smartlebih baik dari pada work hard, karena percuma bekerja keras kalau gak punya strategi.” Dua pernyataan ini pastinya bikin kamu bingung ‘kan? Mana yang lebih baik, work hard atau work smart? Oleh sebab itu, kali ini IDNtimes akan menjelaskan keduanya untuk kamu.
1. Orang yang work hard biasanya gigih dan bekerja tanpa kenal waktu
2. Jika work smart, kamu bisa mengatur waktu dengan lebih baik dan jadi lebih teratur
Dengan bekerja secara cerdas, kamu dapat mengatur waktu dengan lebih baik dengan membuat daftar prioritas. Kamu bisa mengatur mana pekerjaan yang memakan lebih banyak waktu dan mana yang bisa kamu selesaikan dengan cepat. Sehingga kamu jadi bisa menyimpan energi untuk hal-hal lain di luar pekerjaan, seperti berolahraga, pergi berlibur, hangout, atau makan malam dengan keluarga.
3. Terkadang work hard hanya bekerja saja tanpa mengetahui cara kerja yang efektif
Kebanyakan dari mereka yang work hard memegang prinsip, “Pokoknya kerja!” tanpa mengetahui strategi yang baik untuk memaksimalkan performa mereka. Oleh sebab itu, hasil pekerjaan mereka umumnya monoton dan terkadang tidak memenuhi harapan.
4. Sedangkan, work smart lebih mengerti bagaimana bekerja seefektif mungkin
Jika kamu memilih work smart, kamu akan terlebih dulu membuat sistem bekerja sebelum melemparkan dirimu pada setumpuk tugas. Dengan begitu, kamu jadi bisa menyelesaikan tugas-tugas itu dengan lebih cepat tanpa harus membuat dirimu terlalu capek.
5. Mereka yang memilih work hard biasanya merupakan orang yang rajin dan tekun
Seorang pekerja keras biasanya rajin dan memiliki kemauan yang besar. Mereka juga tekun dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bahkan sampai rela mengorbankan waktu untuk kebutuhan personal mereka demi bekerja. Pokoknya berdedikasi deh!
6. Beda dengan hard worker, smart worker memiliki banyak ide segar dan kreativitas yang tinggi
Karena mereka lebih terorganisir, pekerja work smart jadi punya waktu untuk menyegarkan pikiran lebih banyak daripada mereka para pekerja keras. Oleh karena itu otak mereka cenderung lebih aktif untuk menghasilkan ide-ide baru yang kreatif.
7. Karena terlalu banyak hal yang harus dikerjakan dan kurang terorganisir, hard worker seringkali kehilangan konsentrasi
8. Kamu yang memilih work smart tahu benar apa yang diinginkan dan fokus mencapainya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, smart worker terbiasa membuat daftar prioritas mengenai tugas yang harus mereka lakukan. Daftar ini memudahkan untuk melihat goal yang sebenarnya ingin mereka capai. Ketika sudah mengetahui apa tujuan akhirnya, mereka bisa lebih fokus bekerja untuk meraihnya.
9. Pekerja hard worker terbiasa untuk tidak bergantung pada orang lain
Para pekerja keras merupakan single fighter yang hebat. Mereka terbiasa untuk bekerja sendiri dan tidak mengandalkan orang lain. Hal ini merupakan sesuatu yang pantas untuk dikagumi, namun ada kalanya terdapat sesuatu yang membutuhkan lebih dari satu orang untuk pengerjaannya. Saking mandirinya, hard worker sering merasa tidak membutuhkan orang lain, padahal bantuan dari rekan kerja bisa meringankan tugas, lho.
10. Sebaliknya, smart worker tahu kapan mereka butuh bantuan orang lain
Ketika mereka kewalahan atau kesulitan saat mengerjakan sesuatu, smart worker tahu kapan waktunya mereka meminta bantuan kepada orang lain. Mereka tahu dan menyadari limit mereka, sehingga tidak memaksakan diri ketika sudah overwork.
Setelah membaca sepuluh hal ini, mana yang kamu pilih? Jadi seorang hard worker atau smart worker?
https://www.idntimes.com/life/career/acer/perbedaan-work-hard-dan-work-smart-yang-harus-kamu-ketahui/full
Komentar
Posting Komentar